PT. MAYORA INDAH Tbk
Data
historis pergerakan IHSG periode tahun 2010-2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp2.490,99 dari semula Rp3.703,51 menjadi Rp6.194,50, kenaikannya setara dengan
67,26%. Sedangkan pada harga tertinggi yang pernah dicapainya, kenaikan IHSG
mencapai sebesar Rp2.989,95 dari semula Rp3.703,51 menjadi Rp6.693,57 atau setara
dengan 80,73% selama 8 (delapan) tahun.
Gambar : google image |
Data historis pergerakan harga saham PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) pada
periode tahun 2010-2018 mengalami kenaikan sebesar Rp2.190,00 dari Rp430,00 menjadi
Rp2.620,00, kenaikannya setara dengan 409,30%. Sedangkan pada harga tertinggi
yang pernah dicapainya, kenaikan harga saham MYOR sebesar Rp2.810,00 dari Rp430,00
menjadi Rp3.240,00, setara dengan 653,49% selama 8 (delapan) tahun. Perbandingan
kenaikan harga saham MYOR dengan IHSG sebagaimana tabel 01. di bawah ini.
Tabel 01. Perbandingan kenaikan harga saham MYOR dengan IHSG Periode Tahun 2010-2018 |
Kecuali pada tahun 2014,
prosentase kanaikan harga saham MYOR selalu di atas prosentase kenaikan IHSG,
dengan kenaikan selalu di atas 20% yaitu pada rentang kenaikan sebesar 22,80% -
45,93%. Data di atas menunjukan bahwa kinerja (baca kenaikan harga) saham MYOR
lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja IHSG.
Kenaikan harga saham MYOR
pada periode tahun 2010-2018 tersebut di atas berbanding lurus dengan kinerja
pertumbuhan perolehan laba bersihnya dan kenaikan ekuitasnya, sebagaimana tabel
02 di bawah ini.
Tabel. 02. Pertumbuhan Laba Bersih dan Ekuitas MYOR Periode Tahun 2010-2018 |
Pada tahun 2014, MYOR
mengalami penurunan laba bersih cukup dalam apabila dibandingkan dengan
perolehan laba bersih tahun sebelumnya (tahun 2013). Penurunanya mencapai – 60,00%.
Pada tahun 2014 tersebut angka penjualan MYOR masih naik sebesar 17,9% dibandingkan
angka penjualan tahun 2013, namun akibat dari beban pokok dan beban
administrasi yang meningkat serta rugi selisih kurs, laba bersih MYOR mengalami
penurunan.
Namun demikian, secara
keseluruahn ekuitas MYOR pada periode tahun 2010-2018 tumbuh sebesar Rp6,55
triliyun dari semula Rp1,99 triliyun menjadi Rp8,54 triliyun atau setara dengan
329,15% selama 8 (delapan) tahun.
Dengan ekuitas sebesar
Rp8,54 triliyun dan jumlah saham beredar sebanyak 22.358.699.725 lembar, maka
nilai buku (book value) MYOR saat ini sebesar Rp382 per lembar. Apabila anda
membelinya pada harga Rp2.500 per lembar, maka rasio harga saham terhadap nilai
buku (price to book value) atau PBV sebesar 6,54 kali. Artinya investasi anda
akan mencapai break even point (BEP) atau kembali modal pada saat ekuitas MYOR
mencapai sebesar Rp55,26 triliyun.
Dengan PBV sebesar
6,54 kali, harga saham MYOR tidak lagi dapat dibilang murah. Namun demikian,
faktanya bahwa saham MYOR tetap saja diburu para pelaku pasar (investor/trader).
Hal tersebut terjadi tidak lain adalah karena future valuenya yang memang bagus
sebagaimana umumnya emiten yang berada di sektor konsumsi (consumer goods) pada
sub sektor makanan dan minuman (food and baverage) yang dikenal sebagai sektor
yang tahan terhadap guncangan krisis (sektor defensif).
Dan satu lagi, produk-produk
MYOR sudah dikenal konsumen serta mudah didapatkan meski hanya di warung kecil sekali
pun. Beberapa merk dagang diantaranya : biskuit Roma, permen Kopiko, wafer
Beng-Beng, sereal Energen, coklat Choki-choki, kopi Torabika, mi instan Mie
Gelas, air mineral Le Minerale, Teh Pucuk Harum, dan berbagai merek dagang
lainnya. Jangkauan pasar MYOR mencapai 71 negara di dunia yang tersebar di
Asia, Australia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Demikian, mudah-mudahan
bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon