MERANCANG CUT LOSS
Dalam kegiatan trading saham, istilah cut loss merupakan bagian tidak
terpisahkan dari aktivitas keseharian para trader di bursa saham. Cut loss
adalah tindakan merealisasikan kerugian sampai dengan batas tertentu untuk menghindari
terjadinya kerugian yang lebih besar. Cut loss dilakukan pada saat pergerakan
harga saham turun menembus titik/garis support yang telah ditentukan sebelumnya, berlawanan
arah dengan proyeksi kenaikan harga saham berdasarkan hasil analisis teknikal.
Titik/garis cut loss ditentukan sesuai dengan toleransi besarnya kerugian
yang dapat diterima oleh masing-masing trader, sedangkan penentuan titik/garis support
tergantung pada jangka waktu (time frame) trading yang digunakan. Titik/garis
cut loss berada di bawah titik/garis support, yang mana titik/garis support trader
A yang menggunakan time frame trading lebih pendek akan berbeda dengan titik/garis
support trader B yang menggunakan time frame trading lebih panjang.
Jika trader A menetapkan titik/garis cut loss sebesar 3% dari modal
beli, maka trader B bisa saja menetapkannya sebesar 5%, sesuai profil resiko
masing-masing. Namun demikian diantara keduanya memiliki kesamaan yaitu dalam hal
penyusunan trading plan. Bahwa titik/garis cut loss dalam trading plan harus sudah
ditetapkan sebelum trader A atau trader B tersebut membeli saham.
Gambar : google image |
Dalam prakteknya, merancang trading plan ini kadangkala masih terdapat hal-hal
yang kurang tepat, terutama dalam menentukan titik/garis support dan harga beli
saham kaitannya dengan besaran cut loss yang ditetapkan. Misalnya begini, seorang
trader menetapkan titik/garis support di harga Rp1.000, besaran cut loss
sebesar 5% dari harga beli, namun kemudian trader tersebut menetapkan titik pembelian
saham tersebut di harga Rp1.055, hal tersebut agak keliru.
Keliru karena jika dihitung dengan besaran cut loss yang telah ditetapkan
sebelumnya sebesar 5% dari harga beli, maka saat harga saham turun sebesar 5% dari
harga beli di Rp1.055 artinya harga saham tersebut turun hanya sampai di harga Rp1.002,25,
dan penurunan tersebut belum melewati atau bahkan belum menyentuh titik/garis
support di harga Rp1.000. Kondisi tersebut belum waktunya untuk melakukan cut
loss, karena cut loss itu dilakukan saat harga sudah bergerak di bawah titik/garis
support.
Sebagaimana diketahui bahwa titik/garis support adalah batas dimana penurunan
harga diperkirakan dapat tertahan di titik/garis tersebut (tidak melanjutkan penurunannya)
dan kemudian berbalik arah kembali naik. Oleh karena itu para trader sering
kali melakukan pembelian saham saat harga sedang berada di titik/garis support
dengan harapan harga akan berbalik arah (pullback) kembali naik.
Dalam contoh di atas, dengan batasan cut loss sebesar 5% dari harga beli
pada titik/garis support di harga Rp1.000, maka sesuai definisi support tersebut
di atas artinya titik/garis cut loss berada di harga Rp950, sehingga titik
pembelian saham oleh trader tersebut berada di harga Rp1.000 (bukan di harga Rp1.055).
Dengan demikian titik/garis support tersebut merupakan titik dimana pembelian sebuah
saham dilakukan.
Dalam gambar di bawah ini, garis bagian atas pada kotak biru merupakan
garis support dan garis pada bagian bawah kotak biru tersebut merupakan garis untuk
melakukan cut loss. Bahwa cut loss dilakukan apabila harga telah turun sebesar
5% dari harga di garis support.Gambar : andirerei.com |
Dengan penurunan harga telah mencapai sebesar 5% dari harga di support,
disimpulkan bahwa penurunan harga tersebut bukan false breakdown, melainkan benar-benar
telah breakdown support, sehingga diproyeksikan harga tidak akan berbalik arah kembali
naik, bahkan akan terus melanjutkan penurunannya. Pada kondisi tersebut maka
terealisasi cut loss sebesar 5% sesuai besaran cut loss yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dengan demikian point-nya adalah bahwa cut loss dilakukan pada saat
harga saham telah bergerak di bawah support. Pada saat harga masih bergerak di
atas titik/garis support maka belum waktunya untuk melakukan cut loss. Oleh karena
merancang cut loss dengan besaran prosentase tertentu dalam trading plan mesti
memperhatikan titik/garis support dan titik pembelian sebuah saham dilakukan.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon