MEMBACA TREND
PERGERAKAN HARGA SAHAM
Pada dasarnya trend pergerakan harga saham terbagi
ke dalam tiga arah yaitu trend naik, trend turun, dan flat (sideways). Dalam analisis
teknikal, perubahan arah trend pergerakan harga didahului dengan kemunculan signal
tertentu. Signal tersebut mesti signal yang kuat, bukan signal yang lemah apalagi
signal palsu. Kemunculan signal tersebut merupakan tanda awal bagi trader untuk
melakukan aksi beli atau jual atau tahan (hold).
Salah satu signal kuat sebagai tanda awal akan terjadinya perubahan arah
trend harga diantaranya adalah bahwa harga saat ini telah bergerak berada di
atas rata-rata harga periode waktu tertentu (tergantung time frame trading yang
digunakan), berubah dari pergerakan harga sebelumnya di bawah rata-rata harga
periode waktu tertentu pula. Dalam trading, kondisi demikian tersebut merupakan
signal kuat bagi trader untuk melakukan aksi beli.
Bahwa perubahan arah trend pergerakan harga biasanya terjadi karena pengaruh
perubahan fundamental perusahaan, kondisi ekonomi mikro dan makro, atau adanya aksi
korporasi yang dilakukan perusahaan. Perubahan fundamental yang positif misalnya
laba usaha dan laba bersih naik signifikan, ekonomi makro dan mikro dalam
kondisi stabil dan terus berkembang, perusahaan melakukan ekspansi atau akuisisi.
Kondisi tersebut akan mendorong perubahan trend pergerakan harga menjadi positif
(bullish).
Gambar : google image |
Begitu pun sebaliknya, perubahan fundamental yang negatif misalnya laba usaha
dan laba bersih turun signifikan, ekonomi makro dan mikro dalam kondisi penuh
guncangan dan cenderung turun, perusahaan melakukan penjualan aset untuk
menutupi kerugian. Kondisi tersebut akan mendorong perubahan trend pergerakan
harga menjadi negatif (bearish).
Salah satu cara untuk mengetahui signal awal perubahan arah trend pergerakan
harga bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar : andirerei.com |
Bulan September 2016 sampai dengan bulan November 2018 arah pergerakan
harga saham ICBP dalam trend sideways. Kondisi tersebut berlangsung selama 27 (dua
puluh tujuh) bulan. Dalam periode tersebut saham ICBP ditutup pada rentang harga
antara Rp9.975 – Rp8.150 sebagaimana dalam kotak garis merah pada gambar di
atas.
Bahwa signal awal perubahan arah trend muncul pada saat pergerakan harga
telah berada di atas rata-rata harga 6 (enam) bulan sebagaimana garis moving
average (MA) berwarna merah, terjadi pada bulan Oktober 2017, bulan Desember
2017, dan bulan Februari 2018. Namun ternyata signal tersebut tergolong lemah, dan
harga pun kembali turun sehingga trend pergerakan harga masih tetap sideways.
Signal perubahan arah trend pergerakan harga muncul kembali pada bulan
September 2018 di mana harga berada di atas garis MA periode 6 bulan, dan garis
MA periode 6 bulan telah berada di atas garis MA periode 12 bulan dan garis MA periode
24 bulan. Kondisi tersebut merupakan signal kuat perubahan arah trend
pergerakan harga dari trend sideways menjadi trend naik. Bagi trader inilah
saatnya untuk melakukan aksi beli.
Dengan signal kuat tersebut selanjutnya harga terus mengalami kenaikan
menuju titik resistance-nya yaitu garis atas kotak merah. Perubahan arah trend
dari sideways menjadi trend naik benar-benar terjadi pada bulan Desember 2018
yaitu pada saat harga terus naik dan bergerak menembus ke atas (breakout) resistance-nya,
dan terus bergerak naik hingga bulan Januari 2019.
Pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2019 harga kembali
mengalami penurunan, yang mana dalam dunia analisis tenikal kondisi tersebut
disebut sebagai koreksi sehat. Setelah selama 5 (lima) bulan harga terus menguat,
maka diperlukan koreksi sehat untuk kembali melanjutkan kenaikannya.
Kapan saat yang tepat untuk kembali melakukan aksi beli, apakah betul kondisi penurunan
tersebut hanya koreksi. Jika dilihat bahwa pergerakan harga saat ini masih
berada di atas garis MA periode 6 bulan, dan garis MA 6 periode bulan tersebut
masih berada di atas garis MA periode 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan secara
berurutan (garis MA dengan urutan demikian menandakan trend naik yang kuat),
maka diperkirakan penurunan harga hanya akan sampai pada garis atas kotak merah
yang merupakan titik support-nya.
Dan apabila penurunan harga benar-benar terjadi sampai di titik support
tersebut, penurunan harga akan terhenti, dan trend pergerakan harga diperkirakan
akan kembali naik. Oleh karena itu waktu terbaik untuk melaukan aksi beli yang
tepat adalah pada saat harga menyentuh titik support di garis atas kotak merah.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon