TRADING FOR LIVING
Dengan ukuran standard tertentu, pengeluaran
biaya untuk memenuhi kebutuhan rutin kebutuhan bulanan anda dan keluarga saat
ini setelah dhitung-hitung misalnya sejumlah Rp15 juta. Sementara itu, dengan berbekal
pengetahuan dan kemampuan yang telah anda miliki mengenai pergerakan harga
saham di Bursa Efek Indonesia, anda berniat untuk sepenuhnya menutupi kebutuhan
rutin bulanan tersebut di atas dengan cara hanya trading saham (trading for
living), tidak melakukan pekerjaan lainnya selain jual-beli saham (full time trader).
Gambar : google image |
Untuk mewujudkannya perlu tekad dan mental yang
kuat serta pantang menyerah sekaligus memiliki kemampuan analisis yang handal dan akurat,
kemudian setelah itu anda bisa membuat beberapa formulasi hitungan, diantaranya
sebagai berikut :
a.
Kondisi Pertama
Jika anda sanggup mendapatkan keuntungan bersih minimal sebesar
10% per bulan, maka modal yang mesti anda sediakan untuk kegiatan trading cukup
dengan hanya Rp150 juta (di luar biaya transaksi jual beli dan pajak
penjualan/penghasilan).
b.
Kondisi Kedua
Jika anda hanya sanggup mendapatkan keuntungan bersih sebesar
5% per bulan, maka jumlah modal yang mesti anda sediakan untuk kegiatan trading
adalah Rp300 juta (di luar biaya transaksi jual beli dan pajak
penjualan/penghasilan).
c.
Kondisi Ketiga
Jika anda hanya sanggup mendapatkan keuntungan bersih sebesar
2% per bulan, maka jumlah modal yang mesti anda sediakan untuk kegiatan trading
adalah Rp750 juta (di luar biaya transaksi jual beli dan pajak
penjualan/penghasilan).
Sekilas tampak sederhana dan mudah bukan? Apakah memang benar
demikian? Jawabannya bisa ya namun bisa juga tidak. Perlu diingat bahwa
pergerakan harga saham itu tidak selamanya naik (bullish), terkadang turun
(bearish) dan terkadang pula flat (sideways). Bahkan dalam trend tahunan yang
bullish pun pada bulan-bulan tertentu ada fluktuasi naik dan turunnya.
Dalam kondisi bullish mungkin trading anda akan terasa mudah
dan ringan, namun dalam kondisi bearish atau sideways akan lain ceritanya. Oleh
karena itu anda mesti menyiapkan strategi trading pada kondisi bullish, bearish
atau sideways. Intinya dalam kondisi apa pun anda mesti dapat meraih target
keuntungan sebagaimana formulasi hitungan di atas.
Fokus utama pada kondisi pertama yaitu angka keuntungan yang
wajib didapat sebesar 10% per bulan, sedangkan pada kondisi kedua anda agak
lebih santai karena target keuntungan per bulan hanya 5%, namun ketersediaan
modal usaha yang lebih besar daripada kondisi pertama adalah fokus anda sebelumnya.
Pada kondisi ketiga anda akan lebih santai lagi dalam
mengejar target keuntungan yang hanya sebesar 2% per bulan, tapi ketersediaan modal
yang lebih besar daripada kondisi pertama dan kondisi kedua adalah fokus utama anda
pada saat memulai trading for living.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana jika saat ini modal yang
telah anda miliki hanya Rp50 juta, cara mana yang mesti diplih? Jika anda
berjiwa petarung, maka pilihlah formulasi pertama. Bahkan jika kita benar-benar
fight, mulai saja dengan modal Rp50 juta itu, nggak usah nunggu modal jadi Rp150
juta, tapi tentu saja anda belum bisa menjalankan skenario “trading for living”.
Tapi itu lebih baik daripada anda hanya berencana dan
berasumsi serta tidak segera memulainya. Keuntungan demi keuntungan yang anda
peroleh dari trading tersebut bisa anda kumpulkan terlebih dahulu untuk pada
saatnya nanti anda dapat menjalani skenario “trading for living”. Namun satu
hal yang perlu diingat dalam fase tersebut, jangan sampai anda masuk ke dalam
jebakan “living for trading”.
Demikian,
mudah-mudahan bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon