TIPOLOGI INVESTOR DAN TRADER (SAHAM)
High Risk High Return
adalah adagium yang telah lama kita kenal di bursa saham. Peluang mendapatkan
imbal hasil yang tinggi beriringan dengan resiko (kerugian) yang tinggi pula.
Oleh karena itu kenali dulu tipe anda, agar dapat merasa nyaman berada di
dalamnya.
Bagi anda yang memilih jalan sebagai
investor dengan berbagai macam analisis fundamentalnya, penulis
mengelompokannya ke dalam tiga kriteria, yaitu investor agresif, investor
moderat, dan investor konservatif.
Kriteria investor agresif; apabila
kebiasaan anda dalam memutuskan aksi beli selalu didasari atas hasil
perhitungan/analisis dengan mengutamakan data EPS (earning
per share). Asal pertumbuhan EPS tinggi (misalnya 25% ke atas) dan
konsisten, tanpa ragu anda masuk meskipun PER (price
to earning ratio) dan PBV (price
to book value) sudah tidak rendah lagi. Anda hanya mementingkan
pertumbuhan perolehan laba bersih yang tinggi dari tahun ke tahun.
Kriteria investor moderat; apabila
keputusan anda masuk (beli) selalu didasari atas perhitungan/analisis mengutamakan PER
(price to earning ratio). Meskipun
ada emiten dengan pertumbuhan EPS tinggi, namun karena PER-nya tinggi pula
(mahal), anda berhitung ulang.
Kriteria investor konservatif; apabila
pertimbangan anda masuk (beli) lebih mengutamakan perhitungan/analisis data PBV (price to book value). Anda
selalu mencari saham-saham perusahaan yang tidak sedang berkinerja buruk namun harga
pasarnya sedang berada di bawah nilai bukunya. Anda menghindari saham-saham
dengan PBV tinggi.
Gambar : google image |
Bagi anda yang memilih jalan sebagai
trader dengan berbagai macam tools analisis teknikalnya, penulis
mengelompokannya ke dalam dua kriteria yaitu trader agresif dan trader moderat.
Kriteria trader agresif; apabila anda
punya kebiasaan open posisi (entry) pada suatu
trend naik saat harga sedang berada di antara dua kemungkinan, yaitu terus
melanjutkan kenaikannya (breakout) atau malah kembali turun karena belum bisa
menembus resistennya.
Demikian pula jika anda selalu open posisi (entry) pada suatu
trend turun saat harga sedang berada di antara dua kemungkinan yaitu terus
melanjutkan penurunannya (breakdown) atau malah terjadi pembalikan arah dan memulai
trend kenaikannya. Saat hasil analisis anda menggambarkan bahwa harga sudah
berada di-bottom-nya, tanpa ragu anda masuk. Meskipun nanti kenyatanya lain,
atau bahkan kebalikannya, itu urusan belakangan. Jika yang terjadi harga malah
menembus support-nya (breakdown), anda dengan enteng melakukan cut loss.
Dalam dua kondisi tersebut di atas,
sebagai trader agresif anda selalu menjemput momentum lebih cepat, bahkan
sebelum momentum itu benar-benar terjadi, baik saat dalam trend naik (menjemput
breakout) maupun dalam trend turun (menjemput pembalikan arah trend pergerakan
harga menjadi naik).
Kriteria trader moderat; apabila
kebiasaan anda open posisi selalu pada saat harga telah benar-benar breakout resisten dan melanjutkan
kenaikannya atau pergerakan harga dalam trend turun telah berbalik menjadi trend
naik. Anda masuk setelah momentum itu benar-benar terjadi.
Khusus untuk trader, tidak ada kriteria
trader konservatif. Sebab seorang trader itu memang harus agresif, gesit,
supaya tidak ketinggalan momentum. Jika anda agresif, kemungkinan besar anda mendapatkan
momentum duluan dibanding yang lain (trader moderat), dan keuntungannya
pun tentu lebih agresif dibanding yang moderat, namun tentu saja
kemungkinan ruginya juga duluan yang agresif dibanding yang moderat.
Kenalilah tipe anda sebelum melangkah
lebih jauh, agar semuanya terasa nyaman dan tentu saja ringan. Soalnya,
jika anda (misalkan) bertipe konservatif lalu menempuh jalan agresif,
kemungkinan besar anda hanya akan terus merasa tertekan, kurang siap dengan
konsekwensi resiko jika harga bergerak berlawanan
dengan hasil analisis yang anda lakukan. Sekali lagi, kenalilah tipe
Anda, agar jalannya trading atau investing yang anda lakoni
tidak membuat anda merasa tidak betah.
Demikian, mudah-mudahan
bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon