VALUASI SAHAM
(METODA ABSOLUT – DISCOUNTED CASH FLOWS)
3
DARI
3 BAGIAN
Kita lanjut ke bagian 3 (tiga) mengenai valuasi
saham dengan metoda absolut Discounted Cash Flows (DCF). Jika dalam metoda DDM
parameter yang digunakan hanya data dividen, maka dalam metoda DCF, parameter
yang digunakan menggunakan data dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
dan data laba perusahaan. Seperti halnya dalam metoda DDM, dalam metoda DCF pun
hanya menggunakan faktor fundamental emiten yang bersangkutan tanpa membandingkannya
dengan rasio-rasio keuangan emiten lain dalam satu industri (sektor/sub sektor).
Dalam metoda DCF intinya bahwa seluruh uang di
perusahaan (emiten) di masa depan (future value) jika didiskontokan merupakan
nilai wajar saham tersebut (present value). Di bawah ini contoh tahapan valuasi
saham dengan metoda DCF pada saham PT. Bank Pembangunan Daerah Jawab Barat dan
Banten Tbk. (#BJBR) sebagai berikut:
a.
Dapatkan Data Dividen, EPS dan PER
Diusahakan agar
data yang digunakan memakai rentang waktu yang panjang beberapa tahun ke
belakang agar perhitungan valuasi saham yang dihasilkan semakin obyektif.
Dengan data di
atas kita dapatkan data DPR (Dividend Payout Ratio) dengan cara membagi Dividen
dengan EPS, juga didapatkan data rata-rata pertumbuhan EPS dan rata-rata PER
sebagai berikut :
Untuk menghindari ketidaktepatan dalam menghitung harga wajar saham
akibat angka pertumbuhan EPS yang tinggi atau bahkan sangat tinggi yang akan
mengakibatkan harga saham menjadi tinggi pula, atau karena angka pertumbuhan
EPS yang rendah yang akan mengakibatkan harga saham menjadi terlalu rendah, namun
mengingat kinerja usaha emiten itu tidak statis, maka diperlukan
batasan-batasan tertentu sebagaimana teknik Charles S. Mizrahi dalam bukunya Getting Started in Value Investing (Analisis
Fundamental Saham; Desmond Wira) sebagai berikut :
1)
Jika pertumbuhan EPS > 0,15, digunakan angka
0,15.
2)
Jika pertumbuhan EPS < 0,15, digunakan angka
0,10.
3)
Jika rata-rata PER > 20, digunakan angka 17.
4)
Jika rata-rata PER < 20, digunakan angka 12.
c.
Hitung Future Value EPS
Selanjutnya kita
hitung proyeksi EPS untuk 5 tahun ke depan dimulai dari EPS tahun terakhir
(dalam hal ini EPS tahun 2015). Karena rata-rata pertumbuhan EPS seperti tabel
di atas < 0,15 maka kita gunakan angka 0,10 sebagaimana teknik Charles S.
Mizrahi di atas, dengan perhitungan sebagaimana tabel di bawah ini :
Sesuai dengan perhitungan data pada tabel di atas, Future Value EPS
saham #BJBR adalah sebesar Rp228,72.
d.
Hitung Future Value Harga Saham
Proyeksikan harga
saham di akhir tahun dalam 5 tahun ke depan dengan cara mengalikan Future Value
EPS dengan rata-rata PER. Karena rata-rata PER seperti tabel di atas < 20,
maka kita gunakan angka 12 sebagaimana teknik Charles S. Mizrahi di atas,
dengan perhitungan sebagai berikut :
Harga Saham = EPS x PER
=
Rp228,72 x 12 kali
= Rp2.744,70.
Pada akhir tahun ke-5 dalam 5 tahun mendatang, harga saham #BJBR
diperkirakan diperdagangkan pada harga sekitar Rp2.744,70.
e.
Hitung Akumulasi Dividen
Jumlahkan
akumulasi dividen yang akan diterima selama 5 tahun ke depan. Dividen di sini
dihitung dengan cara mengalikan Future Value EPS dengan DPR sebagaimana tabel
di bawah ini :
Berdasarkan perhitungan data pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah
dividen saham #BJBR yang akan diterima selama 5 tahun ke depan adalah sejumlah Rp554,89.
f.
Hitung Future Value Total
Hitung Future
Value total harga saham #BJBR dengan cara menjumlahkan harga saham di akhir
tahun ke-5 dengan jumlah akumulasi dividen pada tahun ke-5 tersebut di atas
sebagai berikut :
FV Harga Saham
Total = Rp2.744,70. + Rp554,89.
= Rp3.299,59.
g.
Tentukan Tingkat Imbal Hasil/Diskonto
Tentukan tingkat
imbal hasil yang diinginkan, dalam contoh saham #BJBR ini kita ambil angka 17%.
h.
Hitung Present Value (Harga Wajar)
Hitung harga
wajar saham #BJBR dengan mencari present value dari harga saham total di masa 5
tahun yang akan datang, dengan perhitungan sebagaimana di bawah ini :
PV (harga wajar)
= FV / (1 + R) n
= Rp3.299,59 / (1 + 0,17) 5
=
Rp1.504,98.
Dari hasil
perhitungan di atas menunjukan bahwa harga wajar saham #BJBR adalah sebesar Rp1.504,98.
Kemudian kita bandingkan harga wajar saham #BJBR tersebut dengan harga di
market saat ini. Jika harga saham di market saat ini lebih tinggi dari Rp1.504,98
maka saham #BJBR telah overvalued, disarankan untuk menunggu beli di sekitar
harga itu atau di bawahnya. Jika harga saham di market saat ini lebih rendah
dari Rp1.504,98 maka saham #BJBR telah undrvalued, maka pembelian bisa
dilakukan.
Sekarang kita gunakan data rata-rata EPS dan rata-rata PER apa adanya
tanpa batasan sebagaimana metoda Mizrahi tetapi tetap dengan asumsi tingkat
imbal hasil yang diinginkan sebesar 17%, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
a.
Dapatkan Data Dividen, EPS dan PER
b.
Hitung rata-rata DPR, pertumbuhan EPS, dan PER
c.
Hitung Future Value EPS
Selanjutnya kita
hitung proyeksi EPS untuk 5 tahun ke depan dimulai dari EPS tahun terakhir
(dalam hal ini EPS tahun 2015).
Sesuai dengan perhitungan data pada tabel di atas, Future Value EPS
saham #BJBR adalah sebesar Rp199,19.
d.
Hitung Future Value Harga Saham
Proyeksikan harga
saham di akhir tahun dalam 5 tahun ke depan dengan cara mengalikan Future Value
EPS dengan rata-rata PER.
Harga Saham = EPS x PER
=
Rp199,19 x 6,96 kali
= Rp1.386,37.
Pada akhir tahun ke-5 dalam 5 tahun mendatang, harga saham #BJBR
diperkirakan diperdagangkan pada harga sekitar Rp1.386,37.
e.
Hitung Akumulasi Dividen
Jumlahkan
akumulasi dividen yang akan diterima selama 5 tahun ke depan. Dividen di sini
dihitung dengan cara mengalikan Future Value EPS dengan DPR sebagaimana tabel
di bawah ini :
f.
Hitung Future Value Total
Hitung Future
Value total harga saham #BJBR dengan cara menjumlahkan harga saham di akhir
tahun ke-5 dengan jumlah akumulasi dividen pada tahun ke-5 tersebut di atas
sebagai berikut :
FV Harga Saham Total = Rp1.386,37. + Rp508,43.
= Rp1.894,79.
g.
Tentukan Tingkat Imbal Hasil/Diskonto
Tentukan tingkat
imbal hasil yang diinginkan, dalam contoh saham #BJBR ini kita ambil angka 17%.
h.
Hitung Present Value (Harga Wajar)
Hitung harga
wajar saham #BJBR dengan mencari present value dari harga saham total di masa 5
tahun yang akan datang, dengan perhitungan sebagaimana di bawah ini :
PV (harga wajar) = FV / (1 + R) n
= Rp1.894,79 / (1 + 0,17) 5
=
Rp864,24.
Dari hasil
perhitungan menggunakan data rata-rata EPS dan rata-rata PER tanpa batasan
teknik Mizrahi di atas menunjukan bahwa harga wajar saham #BJBR adalah sebesar
Rp864,24. Kemudian kita bandingkan harga wajar saham #BJBR tersebut dengan
harga di market saat ini. Jika harga saham di market saat ini lebih tinggi dari
Rp864,24 maka saham #BJBR telah overvalued, disarankan untuk menunggu beli di
sekitar harga itu atau di bawahnya. Jika harga saham di market saat ini lebih
rendah dari Rp864,24 maka saham #BJBR telah undrvalued, maka pembelian bisa
dilakukan.
Kekurangan Metoda DCF :
Harus hati-hati dalam menentukan asumsi tingkat
imbal hasil yang diinginkan, asumsi pertumbuhan EPS, asumsi rata-rata PER,
karena asumsi yang kurang tepat akan menjadikan perhitungan harga wajar saham
menjadi kurang tepat pula.
Kelebihan Metoda DCF :
Perhitungannya tidak hanya menggunakan parameter
dividen, tetapi juga menggunakan pendapatan perusahaan (emiten), sehingga
metoda DCF ini bisa juga diaplikasikan terhadap emiten yang tidak membagikan
dividen secara rutin.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
Bagaimana ya mas cara menrntukan tingkat imbal hasil?itu hanya di kira2 atau memang ada cara dalam mrnghitungnya?
ReplyDeletetingkat imbal hasil dalam artikel di atas adalah tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh kita di waktu yang akan datang (misalnya sampai dengan 5 tahun ke depan). tentu saja tingkat imbal hasil tersebut hanya target (keinginan) kita. namun demikian dalam menentukan tingkat imbal hasil yang diinginkan mesti realistis dan berkorelasi dengan capaian kinerja emiten yang bersangkutan selama ini, nuhun
DeleteTerimakasih ilmunya,
ReplyDeleteijin mempelajari gan