ICHIMOKU KINKO HYO
A. SEKILAS ICHIMOKU KINKO
HYO
Ichimoku Kinko Hyo (Ichimoku) adalah
salah satu tools indikator teknikal dalam trading saham. Ichimoku
diciptakan oleh seorang jurnalis berkebangsaan Jepang yang bernama Goichi
Hosoda. Kegunanaan Ichimoku yaitu untuk melihat trend pasar apakah dalam
kondisi bullish/bearish/sideways, melihat momentum harga, support dan resisten,
signal beli dan jual, serta untuk melihat potensi pergerakan harga di waktu
yang akan datang.
Gambar : google image |
1.
Tenkan-sen
Garis rata-rata harga tertinggi dengan
harga terendah (highest high + lowest low)/2 selama 9 candle yang berfungsi
untuk mengetahui trend pergerakan harga sekaligus support dan resisten jangka
pendek.
2.
Kijun-sen
Garis rata-rata harga tertinggi dengan
harga terendah (highest high + lowest low)/2 selama 26 candle yang berfungsi
untuk mengetahui trend pergerakan harga sekaligus support dan resisten jangka
menengah.
3.
Chikou-span
Garis penutupan harga saat ini yang
ditampilkan mundur sebanyak 26 candle ke belakang yang menggambarkan perbedaan
pergerakan harga saat ini dengan pergerakan harga 26 candle ke belakang.
Apabila Chikou-span berada di atas harga 26 candle ke belakang, maka
kecenderungan harga saat ini akan terus bergerak naik dan begitu pun jika
sebaliknya.
4.
Senkou-span A
Garis perhitungan rata-rata Tenkan-sen
dengan Kijun-sen (Tenkan-sen + Kijun-sen)/2 yang di tempatkan maju sebanyak 26
candle ke depan. Senkou-span A ini salah satu garis pembentuk awan (Kumo)
bersama-sama dengan Senkou-span B dan keduanya juga dapat berfungsi sebagai
support/resisten.
5.
Senkou-span B
Garis rata-rata harga tertinggi dengan
harga terendah selama 52 candle, yang ditempatkan maju sebanyak 26 candle ke
depan. Senkou-span B ini salah satu garis pembentuk awan (Kumo) bersama-sama
dengan Senkou-span A dan keduanya juga dapat berfungsi sebagai
support/resisten.
6.
Kumo (awan)
Kumo dibentuk oleh
Senkou-span A yang merupakan garis rata-rata Tenkan-sen dengan Kijun-sen
periode 9 dan 26 candle dengan Senkou-span B yang merupakan garis rata-rata
harga tertinggi dan terendah selama 52 candle.
Komponen Ichimoku Kinko
Hyo dapat dilihat pada gambar berikut ini;
Gambar : andirerei.com |
B. MENGETAHUI TREND PASAR
Untuk mengetahui trend pasar yang sedang
terjadi apakah dalam trend bullish/bearish/sideways kita dapat melihatnya
dengan cara membandingkan posisi harga terhadap Kumo (awan).
1.
Apabila Kumo berada di bawah harga atau harga berada di atas Kumo, maka
secara keseluruhan trend sedang bullish. Buyer lebih dominan daripada seller.
2. Apabila Kumo berada di
atas harga atau harga berada di bawah Kumo, maka secara keseluruhan trend
sedang bearish. Seller lebih dominan daripada buyer.
3. Apabila harga berada
di dalam Kumo, maka secara keseluruhan trend sedang sideways/flat. Trend pasar
sedang tidak bergairah, dimana buyer dan seller biasanya sedang menunggu moment
tertentu (wait and see).
Kondisi trend pasar yang sedang bullish dengan pergrakan harga yang sedang
up trend dapat dilihat pada gambar di bawah ini;
Kondisi trend pasar yang sedang bearish
dengan pergrakan harga yang sedang down trend dapat dilihat pada gambar di
bawah ini;
Kondisi trend pasar yang sedang
sideways/flat dengan pergrakan harga yang mendatar dapat dilihat pada gambar di
bawah ini;
C. MENGETAHUI PERUBAHAN
TREND PASAR
Dalam mengantisipasi terjadinya
perubahan trend pergerakan harga (reversal), kita hanya perlu membandingkan posisi
pergerakan harga terhadap Kumo. Ketika harga breakdown Kumo maka trend yang
terjadi adalah downtrend (bearish) dan ketika harga breakout Kumo maka trend
yang terjadi adalah uptrend (bullish). Kita perhatikan gambar berikut ini;
D. MENENTUKAN SUPPORT DAN
RESISTEN
Selanjutnya untuk menentukan support dan
resisten jangka menegah dalam fase uptrend/bullish maupun downtrend/bearish,
maka Kumo bisa dijadikan patokan. Dalam fase uptrend/bullish, Senkou-span A
adalah support pertama dan support kedua adalah Senkou-span B, sedangkan dalam
fase downtrend/bearish, Senkou-span A adalah resisten pertama dan resisten kedua
adalah Senkou-span B, seperti gambar berikut ini;
E. MENGUKUR VOLATILITAS
PERGERAKAN HARGA
Tingkat volatilitas pergerakan harga penting
untuk diketahui agar diperoleh gambaran seberapa besar selisih harga dalam
range tertentu dalam suatu trading sehingga didapat angka probabilitas
keuntungan yang akan didapat. Volatilitas harga dapat diketahui dengan melihat
ukuran lebar/ketebalan Kumo. Jika Kumo melebar maka tingkat volatilitas
pergerakan harga sedang tinggi, harga cenderung naik-turun dengan range yang
lebar, sedangkan jika Kumo menyempit artinya tingkat volatilitas pergerakan
harga sedang rendah, harga cenderung naik-turun dengan range yang sempit. Kita
perhatikan gambar berikut ini;
F. SIGNAL BELI DAN JUAL
Trading dengan menggunakan Ichimoku kita
dapat menggunakan beberapa signal bullish/bearish yang dihasilkan dari perpotongan
(crossover) garis antar komponen dalam Ichimoku, perpotongan garis komponen
Ichimoku dengan harga, dan perpotongan harga dengan Kumo, yang mana seluruh
signal tersebut satu sama lain saling berhubungan. Kekuatan signal beli/jual
yang dihasilkan tergantung posisi terjadinya crossover tersebut terhadap Kumo,
yang intinya sebagai berikut :
1. Signal Kuat
Signal kuat untuk BELI adalah ketika
perpotongan bullish antar komponen Ichimoku terjadi di atas Kumo, sedangkan signal
kuat untuk JUAL adalah ketika perpotongan bearish antar komponen Ichimoku
terjadi di bawah Kumo.
2. Signal Sedang
Signal sedang untuk BELI maupun JUAL
adalah ketika perpotongan bullish/bearish antar komponen Ichimoku terjadi di
dalam area Kumo.
3. Signal Lemah
Signal lemah untuk BELI adalah ketika
perpotongan bullish antar komponen Ichimoku terjadi di bawah Kumo, sedangkan signal
lemah untuk JUAL adalah ketika perpotongan bearish antar komponen Ichimoku terjadi
di atas Kumo.
Beberapa signal untuk jual maupun beli dalam
Ichimoku diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Perpotongan Tenkan-sen dengan Kijun-sen.
Ketika Tenkan-sen memotong dari bawah ke atas Kijun-sen maka signal yang
dihasilkan adalah bullish, kita dapat membuka posisi beli. Ketika Tenkan-sen
memotong dari atas ke bawah Kijun-sen maka signal yang dihasilkan adalah
bearish, kita dapat membuka posisi jual. Kita perhatikan gambar di bawah ini;
Pada gambar di atas, signal kuat untuk beli dihasilkan ketika Tenkan-sen
memotong dari bawah ke atas Kijun-sen yang terjadi di atas Kumo. Signal lemah
untuk jual dihasilkan ketika Tenkan-sen memotong dari atas ke bawah Kijun-sen
yang terjadi di atas Kumo.
Pada gambar di atas, signal kuat untuk jual dihasilkan ketika Tenkan-sen
memotong dari atas ke bawah Kijun-sen yang terjadi di bawah Kumo. Signal lemah untuk
beli dihasilkan ketika Tenkan-sen memotong dari bawah ke atas Kijun-sen yang
terjadi di bawah Kumo.
b. Perpotongan Kijun-sen dengan Harga.
Ketika harga memotong dari bawah ke atas Kijun-sen maka signal yang
dihasilkan adalah bullish, kita dapat membuka posisi beli. Ketika harga
memotong dari atas ke bawah Kijun-sen maka yang dihasilkan adalah beraish, kita
dapat membuka posisi jual. Kita lihat gambar berikut ini;
Pada gambar di atas, signal kuat untuk beli dihasilkan ketika harga
memotong dari bawah ke atas Kijun-sen yang terjadi di atas Kumo. Signal lemah
untuk jual dihasilkan ketika harga memotong dari atas ke bawah Kijun-sen yang
terjadi di atas Kumo.
Pada gambar di atas, signal kuat untuk jual dihasilkan ketika harga
memotong dari atas ke bawah Kijun-sen yang terjadi di bawah Kumo. Signal lemah
untuk beli dihasilkan ketika harga memotong dari atas ke bawah Kijun-sen yang
terjadi di bawah Kumo.
c. Perpotongan Chikou-span dengan Harga.
Ketika Chikou-span memotong dari bawah ke atas harga maka signal yang
dihasilkan adalah bullish, harga diasumsikan akan terus menguat, kita dapat
membuka posisi beli. Ketika Chikou-span memotong dari atas ke bawah harga maka signal
yang dihasilkan adalah bearish, harga diasumsikan akan terus melemah, kita
dapat membuka posisi jual. Untuk melihat posisi Chikou-span terhadap harga maka
bandingkan posisi Chikou-span saat ini dengan harga pada candle yang
dimundurkan sebanyak 26 candle ke belakang. Kita cermati gambar berikut ini;
d. Perpotongan Senkou-span A dengan Senkou-span B.
Ketika Senkou-span A memotong dari bawah ke atas Senkou-span B maka signal
yang dihasilkan adalah bullish, kita dapat membuka posisi beli. Ketika Senkou-span
A memotong dari atas ke bawah Senkou-span B maka signal yang dihasilkan adalah
bearish, kita dapat membuka posisi jual. Perlu diketahui bahwa posisi
terjadinya perpotongan (crossover) Senkou-span A dengan Senkou-span B dapat
dilihat pada Kumo yang dimajukan 26 candle ke depan/Kumo di sebelah paling
kanan (Kumo Future). Perhatikan gambar berikut ini;
Pada gambar di atas, signal kuat untuk beli dihasilkan ketika Senkou-span A
memotong dari bawah ke atas Senkou-span B yang mana biasanya terjadi hampir
bersamaan dengan breakout harga ke atas Kumo.
Pada gambar di atas, signal kuat untuk jual dihasilkan ketika Senkou-span A
memotong dari atas ke bawah Senkou-span B yang mana biasanya terjadi hampir
bersamaan dengan breakdown harga ke bawah Kumo.
Perlu dipahami bahwa signal lemah untuk beli maupun jual sebagaimana
dimaksud di atas, seringkali menjadi awal dari terjadinya pembalikan arah
(reversal) trend pergerakan harga, dari up trend ke down trend (bearish) atau
pun sebaliknya dari down trend ke up trend (buliish). Oleh karena itu apabila
signal lemah tersebut muncul, sebaiknya kita menunggu konfirmasi lebih lanjut
sampai benar-benar terjadi reversal. Konfirmator yang paling baik dari
keberlanjutan signal lemah tersebut adalah ketika harga mampu menembus ke atas
atau ke bawah Kumo (breakout/breakdown Kumo).
e. Signal Breakout dan Breakdown.
Ichimoku dapat digunakan untuk mengetahui signal breakout sebagaimana
gambar di atas yaitu ketika harga berhasil menembus dari bawah ke atas Kumo,
dan itu adalah signal bullish yang merupakan signal kuat untuk membuka posisi
beli. Signal breakdown diketahui ketika harga menembus dari atas ke bawah Kumo,
dan itu adalah signal bearish yaitu signal yang kuat untuk membuka posisi jual.
Kita perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas, terjadi breakout yaitu harga naik mampu menembus dari
bawah ke atas Kumo, trend bullish (reversal) dimulai, dan ini waktu yang tepat
bagi trader untuk membuka posisi beli.
Pada gambar di atas, terjadi breakdown yaitu harga turun menembus dari atas
ke bawah Kumo, trend bearish (reversal) dimulai, dan ini saat yang tepat bagi
trader untuk membuka posisi jual.
f. False Breakout dan False Breakdown (Signal Palsu).
False signal breakout maupun false signal breakdown dapat diketahui dengan
melihat bentuk dari garis Senkou-span B yang mendatar/flat yang berfungsi
sebagai support atau resisten dalam suatu trend pergerakan harga. Garis
Senkou-span B yang mendatar/flat tersebut biasanya adalah support/resisten yang
kuat, jadi meskipun harga breakout atau breakdown terhadap Kumo, biasanya hanya
false signal breakout/breakdown, lalu kemudian harga melanjutkan
penguatan/pelemahannya kembali. Kita perhatikan gambar berikut ini;
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam suatu trend bearish, harga
breakout terhadap Kumo, namun resisten kedua yang ditembus oleh harga adalah
garis Senkou-span B yang mendatar/flat, lalu harga pun turun kembali dan
melanjutkan pelemahannya.
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam suatu trend bullish, harga
breakdown terhadap Kumo, namun resisten kedua yang ditembus oleh harga adalah
garis Senkou-span B yang mendatar/flat, lalu harga pun naik kembali dan
melanjutkan penguatannya.
Dari paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Ichimoku Kinko Hyo
memiliki berbagai indikator yang lengkap, namun demikian disarankan juga untuk
tetap menggunakan indikator lain sebagai pembanding agar diperoleh
signal-signal trading yang saling melengkapi.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
luar biasa sangat membntu sekali dalam saya belajar trading...sebagai pembaca saya ucapkan terimaksih. salam sukses
ReplyDelete